Rabu, 11 Mei 2011

Prinsip Diet Ibu Hamil (Endha Blogspot)

A. PRINSIP DIET IBU HAMIL

Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu.

Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.

Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Trimester I, pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan seperti ngidam, mual dan muntah. Trimester II dan III, pertumbuhan janin berlangsung dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan gizinya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu hamil, antara lain:

  1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu dan pertumbuhan bayi.
  2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral).
  3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.
  4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

B. PEDOMAN PEMENUHAN GIZI IBU NIFAS

Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil menurut Huliana (2001) sebesar 15 persen, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.

Penambahan kebutuhan gizi selama hamil antara lain meliputi:

  1. Kalori.
  2. Protein.
  3. Lemak.
  4. Karbohidrat.
  5. Vitamin.
  6. Mineral.

Kalori
Tambahan
kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas ibu. Banyaknya kalori yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI 2004 tambahan kalori yang dibutuhkan sekitar 300 Kkal per hari.

Kebutuhan kalori tiap trimester antara lain:

  1. Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.
  2. Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.
  3. Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Protein
Penambahan
protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap hari. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan.

Protein digunakan untuk:

  1. Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.
  2. Pertumbuhan dan diferensiasi sel.
  3. Pembentukan cadangan darah.
  4. Persiapan masa menyusui.

Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.

Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

PEDOMAN PEMENUHAN GIZI IBU NIFAS Part 2

Vitamin
Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibanding sebelum hamil. Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan
vitamin antara lain meliputi:

  1. Asam folat.
  2. Vitamin A.
  3. Vitamin B.
  4. Vitamin C.
  5. Vitamin D.
  6. Vitamin E.
  7. Vitamin K.

Asam Folat
Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800 miligram. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan mengkonsumsi asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat didapatkan dari suplemen asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.

Vitamin A
Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.

Vitamin B
Vitamin B banyak sekali macamnya, antara lain: vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Sedangkan vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.

Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli.

Vitamin D
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D terdapat pada ssusu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.

Vitamin E
Vitamin E berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi sel darah merah. Selama kehamilan, dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per hari.

Vitamin K
Kekurangan
vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi. Pada umumnya, kekurangan vitamin K jarang terjadi.

Mineral
Hampir sama dengan
vitamin, pada wanita hamil membutuhkan lebih banyak mineral dibanding sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan mineral antara lain meliputi:

  1. Zat besi.
  2. Zat seng (zinc).
  3. Kalsium.
  4. Yodium.
  5. Fosfor.
  6. Fluor.
  7. Natrium.

Zat Besi (Fe)
Kebutuhan
zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama kehamilan yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selain itu, penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi dan mengurangi kejadian anemia. Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah dan rentan infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah.

Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 30 miligram tiap hari. Efek samping dari zat besi adalah konstipasi dan nausea (mual muntah). Zat besi baik dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak dianjurkan mengkonsumsi bersama kopi, the, dan susu. Sumber alami zat besi dapat ditemukan pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, dan kacang-kacangan.

Zat Seng (Zinc)
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan, sereal.

Kalsium
Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per hari. Sumber kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau dan yoghurt.

Yodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam bentuk garam beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi kretinisme.

Fosfor
Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan menyebabkan kram pada tungkai.

Fluor
Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat dalam air minum.

Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan cairan tubuh pada ibu hamil. Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.


C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN GIZI PADA IBU HAMIL

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:

  1. Umur.
  2. Berat badan.
  3. Suhu lingkungan.
  4. Aktivitas.
  5. Status kesehatan.
  6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan.
  7. Status ekonomi.

Umur

Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih banyak.

Berat Badan

Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu, merupakan faktor menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.

Suhu Lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang diperlukan.

Aktivitas

Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Status Kesehatan

Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatikan.

Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan

Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang antara lain:

  1. Kemampuan keluarga dalam membeli makanan.
  2. Pengetahuan tentang zat gizi.

Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.

Kebiasaan dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan

Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keluarga daripada saat ibu tersebut hamil. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya, minimal empat kali selama kehamilannya.

Status Ekonomi

Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan.


D. PENGARUH STATUS GIZI PADA KEHAMILAN

Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga. Di negara maju, rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kilogram. Tetapi berdasarkan perkembangan terkini, disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi.

Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu, berat bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan perdarahan post partum.

Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil

Kategori Berat (BMI)

Total Kenaikan BB (Kg)

Penambahan BB

TM I (Kg)

TM II (Kg)

Normal ( BMI 19,8-26)

12,5 – 13

2,3

0,49

Kurus ( BMI < 19,8 )

11,5 – 16

1,6

0,44

Lebih

7 – 11, 6

0,9

0,3

Obesitas ( BMI > 29 )

6

BMI, body mass index

Tanda Kecukupan Gizi pada Wanita Dewasa dan Ibu Hamil

Zat Gizi

Satuan

Wanita Dewasa

Ibu Hamil

Energi

Kal

2200

2485

Protein

gr

48

60

Vitamin A

RE

500

700

Vitamin D

ug

5

15

Vitamin E

mg

8

18

Vitamin K

mg

65

130

Thiamin

mg

1,0

1,2

Niacin

mg

9

9,1

Vitamin B12

mg

1,0

1,3

Asam folat

ug

150

300

Piridoksin

mg

1,6

3,8

Vitamin C

mg

60

70

Kalsium

mg

500

900

Fosfor

mg

450

650

Zat besi

mg

26

46

Seng

mg

15

20

Yodium

ug

150

175

Selenium

ug

55

70

Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul (2004)

Status

Tanda

Keadaan umum

Responsive, gesit

Berat badan

Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh

Postur

Tegak, tungkai dan lengan lurus

Otot

Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulit

Saraf

Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental stabil

Pencernaan

Nafsu makan baik

Jantung

Detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia

Vitalitas umum

Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat

Rambut

Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepala normal

Kulit

Licin, cukup lembab, warna segar

Muka dan leher

Warna sama, licin, tampak sehat, segar

Bibir

Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak

Mulut

Tidak ada luka dan selaput merah

Gusi

Merah normal, tidak ada perdarahan

Lidah

Merah normal, licin, tidak ada luka

Gigi geligi

Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak ada perdarahan

Mata

Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan

Kelenjar

Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan


E. MENU SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.

Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :

1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.

2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.

3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

4. Aktivitas.

C. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).

Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.

Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.

Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

E. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

F. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

1. Buatlah setiap gigitan berarti

Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2. Semua kalori tidak diciptakan setara.

Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga.

Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.

4. Jadilah ahli efesiensi.

Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.

5. Karbohidrat adalah isu komplek.

Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.

6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.

Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.

7. Makanlah makanan yang alami.

Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.

8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.

Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.


REFERENSI

¡ Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2009.

¡ Wiryo, H. 2007. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.

¡ lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/ diunduh 22 mei 2010, 12:21 AM

¡ Sophia, E. 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.

¡ gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.html diunduh 21 Mei 2010, 06:46 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar