KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
dengan Rahmat, Taufiq, dan hidayah-Nya, penulis telah dapat menyelesaikan
makalah Hubungan Antara Filsafat, Manusia, dan Pendidikan ini.
Makalah ini terselesaikan sesuai dengan pembelajaran mata kuliah Filsafat
ilmu. Makalah ini berisikan tentang hubungan yang terjadi antara Filsafat,Manusia,
dan pendidikan di dalam kehidupan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya dengan keterbatasan kemampuan pada diri
penulis bahwa penulisan ini masih jauh dengan apa yang dikatakan sempurna. Karena
itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca demi
tercapainya kesempurn aan makalah ini.
Penulis tak lupakan menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang membantu terselesaikannya makalah ini. Semoga makalah ini benara-benar
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.
Surabaya, 1 Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................ 4
A. Manusia dan Filsafat .................................................................... 4
B. Filsafat dan Pendidikan ................................................................ 5
C. Hubungan Antara Filsafat, Manusia, dan Pendidikan .................. 7
a. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan ........................ 7
b. Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia ................... 8
BAB III : PENUTUP .......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ......................................................................... 11
B. Saran .................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam proses kehidupan manusia pasti terjadi beberapa fenomena alam
yang terjadi . manusia akan dihadapkan dengan beberapa masalah hidup yang
kian terus menerus menghadangnya. Seperti diketahui semesta alam yang begitu
luas dan mungkin tak terbatas tidaklah mudah untuk dipahami, belum lagi
manusia akan dihadapkan oleh beberapa masalah hidup dalam mempertahankan
hidupnya di dunia sebagai makhluq hidup yang mempunyai berbagai kepentingan
dan mempunyai berbagai kebutuhan yang kompleks.
Manusia pada dasarnya dilahirkan ke dunia sebagai bayi yang tidak dapat
berbuat apa-apa tanpa pertolongan orang lain.mereka memerlukan bantuan orang
lain untuk dapat memepertahankan hidupnya. Dalam hidupnya manusia akan
dihadapkan kepada beberapa kemungkinan. Apa yan dibawanya sejak lahir
merupakan potensi dasar yang masih harus dikembangkan dalam lingkungan
melalui bantuan pihak lain, berupa pendidikan. Untuk dapat memilih dan
melaksanakan cara-cara hidup yang baik dalam berbagai masalah
kehidupan,manusia harus mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan suatu keharusan bagi manusia.
Dengan pendidikan manusia akan berkembang menjadi manusia yang
lebih dewasa. Karena pendidikan merupakan suatu upaya mendewasakan manusia
yaitu membimbing agar menjadi manusia yang bertanggungjawab. Dengan
tanggungjawab manusia akan menunjukkan adanya kesadaran normatif pada
dirinya, dimana dia menyadari dan membedakan mana perbuatan yang baik dan 5
buruk.dengan itu mereka telah membuktikan akan adanya kata hati dan hati
nurani mereka.
Proses kehidupan manusia juga tidak bisa lepas dari pemikiran-pemikiran
manusia akan suatu hal atau fenomena yang terjadi. Di dalam diri manusia
terdapat akal pikiran yang senantiasa bergolak dan berpikir, karena akal pikiran
tersebut dan dikarenakan oleh situasi dan kondisi alam dimana dia hidup selalu
berubah-ubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa penting bahkan terjadi
dengan dahsyat, yang kadang-kadang tidak kuasa untuk menentang dan
menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, termenung, memikirkan segala
hal yang terjadi disekitar dirinya. Dan disini pemikiran secara filsafati akan
membawa manusia iti menuju kesuatu keputusan yang bijaksana. Karena filsafat
melatih kita untuk menjadi manusia yang bijaksana, arif dan percaya diri. Dalam
kompleksnya kehidupan manusia, manusia dituntut untuk menjadi manusia yang
bijaksana dan bertanggungjawab. Oleh karena itu tidak kita pungkiri tentang
adanya hubungan yang erat anatara manusia, filsafat dan pendidikan dalam
kehidupan manusia untuk tetap dapat mempertahankan hidupnya di dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kaitan antara Manusia dan Filsafat ?
2. Bagaimana kaitan antara Filsafat dan Pendidikan ?
3. Bagaimana hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan ?
4. Bagaimana kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan ?
5. Bagaimana kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk menjelaskan Bagaimana kaitan antara Manusia dan Filsafat ?
2. Untuk menjelaskan Bagaimana kaitan antara Filsafat dan Pendidikan ? 6
3. Untuk menjelaskan Bagaimana hubungan antara Filsafat, Manusia dan
Pendidikan ?
4. Untuk menjelaskan Bagaimana kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan ?
5. Untuk menjelaskan Bagaimana kedudukan Filsafat dalam Kehidupan
Manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANUSIA DAN FILSAFAT
Di dalam diri manusia terdapat akal pikiran yang senantiasa bergolak dan
berpikir, karena akal pikiran tersebut dan dikarenakan oleh situasi dan kondisi
alam dimana dia hidup selalu berubah-ubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa
penting bahkan terjadi dengan dahsyat, yang kadang-kadang tidak kuasa untuk
menentang dan menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, termenung,
memikirkan segala hal yang terjadi disekitar dirinya. Hal-hal yang menakjubkan
yang terjadi di dalam alam semesta inilah yang membuat manusia termenung,
berfikir dan berfikir. Bahkan manusia pun memikirkan alam gaib, alam di balik
dunia yang nyata ini, alam metafisika. Dan manusia pun telah membangun
pemikiran filsafat.
Kaitan antara filsafat dan manusia memang benar-benar erat,dimana
manusia itu sendirilah yang akan melahirkan sebuah filsafat. Memang pada
dasarnya manusia dilahirkan sebagai bayi yang tidak bis melakukan apa-apa tanpa
bantuan orang lain. Hal ini biasnya digambarkan bahwa manusia yang baru lahir
seperti sebuah kertas putih yang masih bersih dari coret-coretan. Dan dalam masa
tertentu kertas itu sedikit demi sedikit akan terdapat goresan-goresan. Dalam hal
ini yaitu menggambarkan akan fungsi herditas yang dibawa manusia itu sendiri
dan lingkungan sekitar tempat manusia itu berinteraksi dengan manusia yang
lainnya.
Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa yunani Philosophi. Yang
berarti cinta akan kebijaksnaan.jadi dengan filsafat kita akan terdorong menjadi 8
orang yang bijaksana.Secara harfiah atau konseptual filsafat dapat juga diartikan
sebagai segala aktifitas manusia untuk merenungkan tentang segala ssuatu yang
ada, sehingga mempunyai makna yang mendalam. Dan biasanya filsafat juga
merupakan suatu sikap atau pandangan hidup manusia, karena filsafat seseorang
ialah keseluruhan jumlah kepercayaan atau keyakinannya, jadi setiap manusia
cenderung mempunyai suatu filsafat hidup atau pedoman hidup. Dilihat dari
definisi diatas telah terlihat dengan jelas kaitan antara filsafat dan manusia.
Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk
memenuhi hasrat keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam
kehidupan manusia. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat, yaitu
bahwa :
1. filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam
kehidupannya.
2. filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik
dalam hidup.
3. untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam dunia
yang selalu berubah.
B. FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
Di dalam proses pendidikan pasti akan melahirkan masalah-masalah
kependidikan. Semua masalah pasti dapat dicari jalan keluarnya. Tetapi tidak
semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode
ilmiah semata-mata. Karena banyak di antara masalah-masalah kependidikan
tersebut yang merupakan pertanyaan filosofis, yang memerlukan pendekatan
filosofis pula dalam pemecahannya. Analisa filsafat terhadap masalah-masalah
kependidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya, akan dapat
menghasilkan pandangan-pandangan tertentu mengenai masalah-masalah 9
kependidikan tersebut, dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis teori-teori
pendidikan.
Dilihat dari deskripsi di atas sudah dapat dilihat salah satu kaitan antara
filsafat dan pendidikan. Dengan uraian diatas juga akan menghasilkan dan akan
memperkaya tori-teori pendidikan dalam dunia pendidikan. Dengan demikian
terdapat hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan.
Filsafat dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara
pendekatan yang digunakan oleh para pakar pendidikan dalam memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun tori-teori pendidikannya selain
menggunakan metode-metode ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat,
sebagai pandangan tertentu terhadap suatu objek,misalnya filsafat
idealisme,realisme,materialisme dan sebagainya, akan mewarnai pula pandangan
ahli pendidikan tersebut dalam teori pendidikan yang dikembangkannya. Aliran
filsafat tertentu akan mempengaruhi dan memberikan bentuk serta corak tertentu
terhadap tori-teori pendidikan yang dikembangkan atas dasar aliran filsafat
tersebut.
Filsafat juga berfungsi mengarahkan agar teori-teori dan pandangan
filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam
praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga
berkembang dalam masyarakat. Merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat
hidup dengan pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Dan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-
kebutuhan hidupnya.
Filsafat sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan
memusatkan kegiatannya untuk merumuskan dasar-dasar dan tujuan-tujuan 10
pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-
segi pendidikan serta isi moral pendidikannya. Filsafat juga merumuskan sistem
atau teori pendidikan ( science of education) yang meliputi politik pendidikan,
kepemimpinen pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi pendidikan
dan pengajaran termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat dan negara.
C. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
a. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
Filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan (mater scientiarium) yang
melahirkan banyak ilmu pengetahuan yang membahas sesuai dengan apa yang
telah dikaji dan diteliti didalamnya. Dalam hal metode dan obyek studinya,
Filsafat berbeda dengan Ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan menyelidiki
masalah dari satu bidang khusus saja, dengan selalu menggunakan metode
observasi dan eksperimen dari fakta-fakta yang dapat diamati. Sementara
filsafat berpikir sampai di belakang fakta-fakta yang nampak.
Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal,
atau pokok. Karena filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya
usaha manusia dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau
pengetahuan. Memang lambat laun beberapa ilmu-ilmu pengetahuan itu akan
melepaskan diri dari filsafat akan tetapi tidaklah berarti ilmu pitu sama sekali
tidak membutuhkan bantuan dari filsafat. Filsafat akan memberikan alternatif
mana yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.
Bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari
filsafat, antara lain :
1. Setiap ilmu pengetahuan itu mempunyai objek dan problem 11
2. Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu
pengetahuan dan dengan dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari
ilmu pengetahuan itu.
3. Di samping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus yang
digunakan dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan.
4. Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari
semua ilmu pengetahuan. Tidak mungkin tiap ilmu itu meninggalkan
dirinya sebagai ilmu pengetahuan dengan meninggalkan syarat yang telah
ditentukan oleh filsafat.
5. Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu
pengetahuan.
b. Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
Untuk memberikan gambaran bagaimana kedudukan filsafat dalam
kehidupan manusia maka terlebih dahulu diungkapkan kembali pengertian
filsafat. Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Jadi seorang filosof adalah
orang yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang mendorong manusia itu
sendiri untuk menjadi orang yang bijaksana. Dalam arti lain, filsafat
didifinisikan sebagai suatu pemikiran yang radikal dalam arti mulai dari
akarnya masalah samapai mencapai kebenaran melalui tahapan pemikiran.
Oleh karena itu seorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara
sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama adalah
terhadap dirinya sendiri.
Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia yaitu memberikan
pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang
kenyataan yang diberikan oleh filsafat. Berdasarkan dasar-dasar hasil
kenyataan, maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia,
pedoman itu mengenai sesuatu yang berada disekitar manusia sendiri seperti 12
kedudukan dalam hubungannya dengan yang lainnya. Kita juga mengetahui
bahwa alat-alat kewajiban manusia seperti akal, rasa dan kehendak. Dengan
akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh
pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak maka filsafat memberikan pedoman
tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk.
Antara ketiga komponen, yaitu manusia, filsafat, dan pendidikan sangat
erat hubungannya. Manusia diahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan
tanpa bantuan orang lain. Hal ini biasanya digambarkan bahwa manusia yang
baru lahir seperti sebuah kertas putih yang masih bersih dari coret-coretan. Dan
dalam masa tertentu kertas itu sedikit demi sedikit akan terdapat goresan-goresan.
Dalam hal ini yaitu menggambarkan akan fungsi herditas yang dibawa manusia
itu sendiri dan lingkungan sekitar tempat manusia itu berinteraksi dengan manusia
yang lainnya.
Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai
masalah. Untuk dapat memilih dan melaksanakan cara hidup yang baik. Dan hal
itu harus melalui pendidikan. Jadi bagi manusia pendidikan merupakan suatu
keharusan (Animal educandum). Karena potensi dasar yang dibawa sejak lahir,
masih harus dikembangkan lagi dalam lingkungannya melalui
pendidikan.(Animal educable). Kedewasaan merupakan tujuan perkembangan
manusia dan kata kunci dalam pendidikan. Karena pendidikan juga bisa disebut
sebagai suatu upaya mendewasakan anak manusia, yaitu membimbing anak agar
menjadi manusia yang bertanggung jawab(menunjukkan adanya kesadaran
normatif pada diri manusia)
Peran filsafat dalam kehidupan manusia disini yaitu sebagai pola pikir
manusia yang yang bijaksana, arif dalam menjalani suatu kehidupan..sesuai
dengan pengertiannya dari segi etimologi. Filsafat akan mengajarkan dan melatih 13
manusia untuk bersikap yang bijaksana dalam hidup. Terkadang dengan berfikir
filsafat, sseorang akan mempunyai suatu filsafat hidup atau pandangan atau
pedoman hidup yang baik.
Oleh karena itu erat sekali hubungan antara keberadaan manusia, filsafat dan
pendidikan dalam proses kehidupan manusia di dunia ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia dan Filsafat
Manusia dan Filsafat mempunyai kaitan yang cukup erat dalam suatu
kehidupan. Manusia memiliki akal pikiran dan berbagai kebutuhan untuk suatu
hal yang diinginkan yang akan melahirkan suati pemikiran filsafati. filsafat juga
merupakan suatu sikap atau pandangan hidup manusia, karena filsafat seseorang
ialah keseluruhan jumlah kepercayaan atau keyakinannya, jadi setiap manusia
cenderung mempunyai suatu filsafat hidup atau pedoman hidup.
Filsafat bukan semata-mata permainan alam pikiran yang hanya untuk
memenuhi hasrat keingintahuan manusia, tetapi filsafat mempunyai fungsi dalam
kehidupan manusia. Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan filsafat, yaitu
bahwa :
1. filsafat membantu manusia dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam
kehidupannya.
2. filsafat sedikit banyaknya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik
dalam hidup.
3. untuk dasar menghadapi banyak kesimpangsiuran banyak hal dalam dunia
yang selalu berubah
Filsafat dan Pendidikan
Tidak semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan
menggunakan metode ilmiah. Karena banyak di antara masalah-masalah
kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan filosofis, yang memerlukan
pendekatan filosofis pula dalam pemecahannya. Analisa filsafat terhadap 15
masalah-masalah kependidikan tersebut, akan dapat menghasilkan pandangan-
pandangan tertentu mengenai masalah-masalah kependidikan tersebut, dan atas
dasar itu bisa disusun secara sistematis teori-teori pendidikan. Disinilah bisa kita
lihat salah satu keterkaitan antara keduanya
Filsafat juga berfungsi mengarahkan agar teori-teori dan pandangan
filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam
praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga
berkembang dalam masyarakat. Merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat
hidup dengan pandangan dan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Filsafat juga merumuskan sistem atau teori
pendidikan ( science of education) yang meliputi politik pendidikan,
kepemimpinen pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi pendidikan
dan pengajaran termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat dan negara.
Hubungan antara Manusia,Filsafat, dan Pendidikan
Filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan (mater scientiarium) yang
melahirkan banyak ilmu pengetahuan yang membahas sesuai dengan apa yang
telah dikaji dan diteliti didalamnya. Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai
kedudukan sentral, asal, atau pokok. Karena filsafat satu-satunya yan telah
mencapai kebenaran atau pengetahuan. Filsafat akan memberikan alternatif mana
yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.
Filsafat memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu
pengetahuan, Di samping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus
yang digunakan dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan.Dasar yang diberikan oleh
filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu pengetahuan. Filsafat juga
memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan 16
Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Jadi seorang filosof adalah orang
yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang mendorong manusia itu sendiri
untuk menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani hidup. filsafat memberikan
pedoman hidup kepada manusia, Dengan akal, filsafat memberikan pedoman
hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak
maka filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk
Antara ketiga komponen, yaitu manusia, filsafat, dan pendidikan sangat
erat hubungannya. Manusia diahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan
tanpa bantuan orang lain. Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan
dengan berbagai masalah kehidupan. Untuk dapat memilih dan melaksanakan
cara hidup yang baik. Manusia memerlukan pendidikan. Dengan pendidikan
manusia akan menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab
Peran filsafat dalam kehidupan manusia disini yaitu sebagai pola pikir
manusia yang yang bijaksana, arif dalam menjalani suatu kehidupan..sesuai
dengan pengertiannya dari segi etimologi. Filsafat akan mengajarkan dan melatih
manusia untuk bersikap yang bijaksana dalam hidup. Terkadang dengan berfikir
filsafat, sseorang akan mempunyai suatu filsafat hidup atau pandangan atau
pedoman hidup yang baik. Dengan keterkaitan itu manusia akan menjadi
manusia yang lebih dewasa, percaya diri, arif, bijkasana dan bertanggu ngjawab
dalam menjalani kehidupan.
B. SARAN
Di dalam kehidupan nyata manusia di hadapkan oleh berbagai macam
fenomena. Manusia dituntut untuk menjadi manusia yang peka terhadap
perkembangan zaman. Oleh sebab itu manusia diharuskan untuk menjadi manusia
yang mempunyai daya fikir yang cerdas dalam menyikapi suatu masalah yang 17
ada. tapi hal itu kurang lengkap tanpa adanya suatu kebijakanaan dan tanggung
jawab di dalamnya.
Beberapa rumusan tujuan umum bagi ilmuwan muda ketika mempelajari
filsafat yaitu untuk lebih memanusiakan diri, mendidik dan membangun diri,
untuk membangun kebiasaan bersikap objektif , untuk menghilangkan egoisme
(kepicikan) dan membuat kita memiliki pandangan yang luas dan bijak dalam
menyikapi berbagai masalah hidup dan kehidupan. Selain itu filsafat juga
menjadikan kita menjadi diri sendiri , memiliki cara berpikir yang disempurnakan
dan memiliki sikap kritis terhadap berbagai hal. Sebagai seorang ilmuwan muda
yang sedang membangun jati diri mahasiswa perlu menempa diri dengan filsafat
agar menjadi ilmuwan yang baik di kemudian hari.
Dengan mempelajari hubungan antara filsafat, manusia, dan pendidikan.
Kita akan lebih memahami manfaat-manfaat yang terkandung di dalamnya.kita
akan lebih paham tentang hal-hal positif yang akan kita peroleh melalui filsafat
dan pendidikan. Kita akan menjadi manusia yang berwawasan luas, cerdas,
percaya diri, lebih-lebih kita akan menjadi lebih dewasa, bijaksana dan
bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan bersama masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Delfgaauw, Bernard.1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yogyakarta: PT. Tiara
Wacana Yogya.
Arifin,H.M. Prof. M.Ed.,1996. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Prasetya,Tri,Drs.1997. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Indar,Djumberansjah,H.M., Drs., M.Ed.,1994. Filsafat Pendidikan. Surabaya: Karya
Abditama.
Ihsan,Hamdani,H., Drs., Ihsan, Fuad, H.A., Drs., 1998. Filsafat Pendidikan Islam.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ibrahim, Rusli, Drs., MA., 2000. Pengantar Kependidikan. Departement Pendidikan
Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar