Selasa, 17 Mei 2011

Makalah Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

A. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Berikut jaringan pada tumbuhan.
1. Jaringan meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.


b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder merupakan jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Kambium merupakan lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium ke arah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan ke arah dalam akan membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium ke arah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium ke arah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Meristem apikal merupakan meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
b. Meristem interkalar atau meristem antara merupakan meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar merupakan batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
c. Meristem lateral atau meristem samping merupakan meristem yang menyebabkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam:
a. Jaringan epidermis
Jaringan-epidermis merupakan Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
b. Jaringan parenkim
Jaringan parenkim atau jaringan dasar, dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut.
1) Parenkim asimilasi (klorenkim) merupakan sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2) Parenkim penimbun merupakan sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3) Parenkim air merupakan sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4) Parenkim udara (aerenkim) merupakan jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan penguat/penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
1) Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
2) Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa merupakan contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
d. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
e. Jaringan gabus
Fungsi jaringan gabus merupakan untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

B. Proses Perolehan Nutrisi dan Transformasi Energi pada Tumbuhan Hijau
Tanaman merupakan organisme autotrofik, artinya mampu membentuk makannya sendiri (senyawa organik) dari bahan-bahan anorganik melalui proses fotosintesis. Akar, batang, daun sudah teradaptasi sedemikian rupa untuk mendukung keperluan tumbuhan dalam memperoleh dan mengolah nutrisi baik dari tanah maupun udara. Tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri dengan fotosintesis. Bahan yang digunakan: air dan karbondioksida dengan bantuan cahaya matahari.

Reaksi fotosintesis:
6CO2 + 6H2O + energi ? C6H12O6 + 6O2
Hasil fotosintesis merupakan glukosa (C6H12O6). Glukosa dalam tubuh tumbuhan dapat diubah menjadi pati, protein, dan lemak dalam proses asimilasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar