KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ PENYAKIT AKIBAT SERANGGA”. Dan alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Dan tak lupa juga shalawat dan salam kami junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari alam gelap gulita ke alam terang benderang ini.
Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini “ PADEMI ALAMSYAH” yang mana telah banyak membantu dalam pemberian materi dan bahan ajaran bagi kami sebagai penulis. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah banyak membantu baik dengan saran maupun dengan materi dan juga telah mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah agar kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, baik sebagai bahan ajaran ataupun sebagai bahan diskusi untuk teman-teman sekalian.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.
TTD
( Penulis )
PENYAKIT AKIBAT SERANGGA
Malaria, cikungunya, kaki gajah dan terakhir yang paling terkenal diantara penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh serangga yaitu demam berdarah. Sebegitu hebat akibat gigitan serangga itu, khususnya nyamuk yang bukan hanya mengakibatkan kulit gatal dan bentol tetapi juga kehilangan nyawa.
Musim hujan adalah musim yang rawan terhadap serangan serangga pembawa alergi ataupun penyakit. Telur serangga paling cepat menetas saat hujan, itu karena ada banyak genangan air sehingga nyamuk serta serangga lainnya mempunyai media yang melimpah untuk bertelur. Lingkungan yang kotor, penataan kamar yang tidak beraturan dan berantakan juga bisa menjadi sarang serangga seperti kecoa, kutu, semut ataupun nyamuk. Penyakit demam berdarah membunuh begitu banyak orang di Indonesia setiap tahunnya terutama anak-anak. Untuk itu kita harus waspada terhadap serangan serangga-serangga itu, selain membasmi sarangnya kita juga bisa menghindari gigitan serangga itu.
Berbagai cara bisa dilakukan untuk menghindari gigitan serangga. Yang paling sederhana adalah dengan menggunakan lotion penangkal gigitan nyamuk ataupun serangga lain. Lotion seperti ini bisa didapat dengan mudah di toko ataupun warung-warung. Alternatif lain untuk mengindari gigitan serangga yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti lavender, bunga geranium, serai wangi, kulit jeruk ataupun rosemary. Selain itu, minyak kayu putih serta essential oil lain juga bisa menghindarkan kulit dari gigitan serangga, bisa digunakan dengan cara mengoleskannya di kulit.
Jika terlanjur digigit, anda bisa mengatasi gigitan serangga dengan menempelkan bahan-bahan seperti irisan bawang putih, papaya, es, aspirin yang sudah dihancurkan dan dijadikan semacam pasta atau bisa juga dengan cuka apel. Beberapa bahan diatas memiliki semacam enzim yang bisa memecah inflamasi senyawa dan meredakan bekas gigitan serangga.
Menjaga kebersihan merupakan cara paling gampang untuk aman dari gigitan serangga. Bersihkan lingkungan anda sesering mungkin, jangan biarkan ada air yang tergenang dan ikutinlah program 3M yang sering didengungkan di televisi. Jangan biarkan ada gula atau sisa makanan manis lain yang tercecer karena semut memiliki insting yang kuat akan bau-bau seperti itu. Tutup pintu dan jendela saat hari sudah gelap, karena nyamuk akan merajalela ketika gelap. Waspadalah pada serangga, karena bahaya yang ditimbulkannya tidak sekecil ukuran tubuhnya.
Banyak penyakit yang disebarkan serangga mengancam anak-anak dan semuanya memakan banyak korban, seperti demam berdarah, onchocerciasis, leishmaniasis, dan penyakit tidur, walaupun penyakit pada anak-anak yang disebarkan oleh serangga sejauh ini paling besar disebabkan oleh malaria. Saat ini, bahkan setelah puluhan tahun pengendalian dan kampanye pemberantasan penyakit tersebut, malaria masih endemik pada sekitar seperlima belahan dunia. Sekitar 2 miliar orang berisiko terkena malaria, sebanyak 200-300 juta anak-anak kecil mungkin terinfeksi, diantaranya hampir satu juta anak-anak meninggal setiap tahunnya. Afrika merupakan daerah yang paling parah terinfeksi malaria, kira-kira 90% dari total penyakit yang paling berat dialami di daerah ini disebabkan oleh malaria yang menjangkiti anakanak berusia di bawah umur 5 tahun. Dalam penyakit malaria, khususnya, memiliki kecenderungan untuk selalu meningkat.
Beberapa penyakit yang disebarkan oleh serangga
ini merupakan hasil dari perjalanan transmisi yang kompleks dan sering melibatkan sejumlah pembawa (carrier) dan pejamu yang berbeda. Prevalensi berbagai macam penyakit ini bervariasi sangat luas antara satu belahan dunia ke belahan lainnya, jadi indikator spesifik, yang merefleksikan beberapa penyakit yang menjadi perhatian dan jalan tansmisi penyakit tersebut, yang harus dijelaskan. Namun, dalam konteks ini, terfokus pada indikator umum yang utama dan digunakan secara luas. Indikator-indikator ini dapat (dan seharusnya) diadaptasikan dan dikembangkan secara lokal sesuai kebutuhan. Indikator efek kesehatan utama tersebut yaitu:
• Angka mortalitas yang disebabkan oleh penyakit yang disebarkan melalui serangga yang menyerang anak-anak berusia diantara 0-4 tahun
• Prevalensi penyakit yang disebarkan melalui serangga yang menjangkiti anak-anak berusia 0-14 tahun
Meskipun banyak serangga yang berbeda terlibat di dalam penyebaran penyakit, nyamuk merupakan serangga utama pembawa penyakit. Meskipuln kenyataannya, serangga itu sendiri merupakan suatu agen yang dikambing-hitamkan atas kebodohan manusia. Sementara itu, distribusi pembawa penyakit ini jelas memengaruhi area distribusi penyakit yang luas dan intensitas penyakit tersebut. Penyebaran dan distribusi pembawa penyakit terutama dipengaruhi oleh ketersediaan pejamu dan habitat yang berasal dari tindakan manusia itu sendiri. Perubahan penggunaan lahan, irigasi, saluran air/drainase, pembangunan perairan, pembangunan jalan raya, dan penebangan hutan telah membuat habitat baru bagi nyamuk dan vektor serangga lainnya di beberapa daerah, dan telah mendukung penyebaran penyakit yang disebarkan melalui serangga. Tidak adanya keberlanjutan program pengendalian telah memungkinkan penyakit untuk menghuni kembali daerah tempat mereka yang sebelumnya telah dibasmi. Perumahan yang buruk, manajemen sampah yang tidak sesuai standar, penyimpanan air rumah tangga, dan sanitasi serta kebersihan yang tidak efektif berkontribusi terhadap risiko infeksi. Kelaparan, perang, penindasan, dan pembangunan juga telah berperan sebagai tekanan bagi perpindahan, penggerakkan, atau penarik populasi dari daerah non-endemik ke daerah endemik. Pada jangka waku panjang, perubahan iklim dapat menambah permasalahan ini, dengan mendorong perpindahan yang lebih jauh lagi pada vektor serangga dan grasi manusia dalam jumlah besar. Oleh karena itu, prediksi kesehatan untuk anak-anak yang hidup di masa depan maupun yang hidup sekarang akan tetap suram.
Pajanan pada penyakit ini sering terjadi karena anak-anak yang digigit oleh serangga pembawa penyakit yang bersangkutan (meskipun, pada beberapa kasus, penyebaran maternal juga memungkinkan). Kemungkinan indikator pajanan yang paling berguna yaitu:
• Jumlah anak-anak berusia 0-14 tahun yang tinggal di area endemik untuk penyakit yang disebarkan oleh serangga, yang merupakan suatu ukuran risiko inteksi secara umum. Namun, pada beberapa kasus, indikator yang lebih spesifikdapat dikembangkan, berdasarkan contoh pada pengetahuan intensitas vektor misalnya jumlah serangga yang berkembang biak) atau angka inokulasi entomologic.
Distribusi penyakit yang disebarkan oleh serangga, secara umum, bergantung kepada ketersediaan dan area habitat yang sesuai. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, hal ini dipengaruhi secara luas oleh praktik penggunaan lahan dan pengembangannya. Ketersediaan mikro habitat di rumah tangga tempat serangga dapat berkembang biak, makan, dan tinggal merupakan hal yang penting juga. Dan, yang lebih jauh lagi, faktor-faktor seperti kondisi perumahan, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan perubahan iklim juga memiliki suatu efek terhadap penyakit ini. Indikator yang sangat berguna lainnya, antara lain:
• Area keseluruhan habitat vektor serangga, termasuk area seluruh tempat perkembangbiakan yang disukai (bergantung pada serangga yang diperhatikan);
• Jumlah anak berusia 0-14 tahun yang tinggal di perumahan dengan kondisi yang sesuai untuk penyebaran penyakit oleh serangga termasuk semua mikro habitat yang bersangkutan, seperti fasilitas penyimpanan air yang terbuka, tempat limbah yang terbuka, kakus atau peternakan yang terbuka, sebaik apakah tindakan preventif yang dilakukan seperti penggunaan kelambu.
• Tingkat pertumbuhan populasi di daerah endemik penyakit-penyakit yang disebarkan melalui serangga, yang telah memungkinkan suatu ukuran penekanan populasi di daerah endemik penyakit.
Tiga pendekatan utama yang dapat dibedakan dalam pengendalian penyakit yang disebarkan melalui serangga. Yang pertama adalah melalui pengendalian habitat, yang bertujuan mengurangi kesempat an untuk berkembang Nak dan menyebar. Yang kedua adalah melalui penggunaan pestisida atau metode lain untuk melenyapkan serangga itu (meskipun hal ini dapat mengakibatkan risiko kesehatan pada manusia). Dan cara yang terakhir adalah melalui vaksinasi pada populasi yang berisiko. Ketiganya ini, dapat dilakukan dengan derajat yang bervariasi, yang mungkin diperlukan dan efektif. Namun, strategi yang paling baik, boleh jadi dengan tindakan terintegrasi yang mengombinasikan beberapa elemen dad ketiga hal diatas. Indikator tindakan yang paling sesuai adalah sebagai berikut:
• Jumlah anak berusia antara 0-14 tahun yang berisiko dan diberi perlindungan efektif, pengendallan vektor dan sistem manajemen yang terintegrasi, yang merupakan suatu ukuran program pengendalian terintegrasi yang sedang dilaksanakan saat ini.
Namun, jika mungkinkan menggunakan indikator lainnya yang lebih spesifik, sebagai contoh:
• Jumlah anak berusia 0-74 tahun yang secara efektif disuntik untuk melawan penyakit yang disebarkan oleh serangga.
• Angka perubahan tiap dasawarsa pada daerah habitat vektor serangga.
• Persentase rumah tangga terinfeksi vektor serangga yang telah diobati, termasuk pengobatan insektisida danjugatindakan untuk menghilangkan mikrohabitat di rumah tangga dan tindakan penindungan diri seperti penggunaan kelambu.
• Daerah yang mendapat pengendalian vektor serangga atau program pemberantasan.
JENIS LAIN PENYAKIT YANG DI SEBABKAN OLEH SERANGGA
From malaria to dengue fever, these are some of the world’s worst killers. Berikut adalah beberapa penyakit mematikan yang ada di dunia yang sering ada di sekitar kita menurut Centers for Disease Control, World Health Organization. .
Leishmaniasis
Ditemukan di tempat tropis, subtropis dan selatan Eropa, leishmanaias adalah parasit penyakit yang ditularkan oleh gigitan lalat pasir yang terinfeksi. Penyakit ini kira-kira menjangkit sekitar 2 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala: Seperti gejala penyakit pada manusia, yang mempengaruhi hampir 1,5 juta orang di dunia setiap tahunnya adalah yg berhubungan degen kulit leishmaniasis. Ini bentuk penyakit yang menyebabkan kulit luka, yang dapat menyebabkan terbentuknya benjolan, menyebabkan luka seperti gunung berapi. Bahkan tanpa pengobatan, penyakit leishmaniasis biasanya akan sembuh sendiri - tapi butuh waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan dapat meninggalkan bekas luka yang buruk.
Lebih dalam lagi leishmaniasis adalah bentuk yang lebih parah dari penyakit, dan yang kedua yang paling umum, yang mempengaruhi sekitar 500.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Dalam kasus ini, parasit pembunuh berpindah ke organ internal - seperti hati, limpa dan sumsum tulang - dan menyebabkan demam, berat badan turun dan pembengkakan pada hati dan limpa. Tanpa tindak lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada vaksin atau obat untuk mencegah leishmaniasis, dan cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah untuk melindungi diri dari gigitan lalat pasir.
Chagas
Chagas adalah penyakit parasit ditemukan terutama di pedesaan yang sangat miskin kawasan Amerika Latin. Hal ini disebabkan oleh serangga triatomine, Serangga penghisap yang bersembunyi di dinding rumah yang terbuat dari lumpur, bata, jerami atau daun kelapa sawit. Pada malam hari, serangga ini menghisap darah di atas wajah manusia. Setelah menggigit dan menghisap darah, mereka buang air besar pada orang tersebut, yang dapat menyebabkan infeksi jika memasuki tubuh lewat membran lendir atau masuk ke kulit.
The CDC memperkirakan bahwa sebanyak 8 sampai 11 juta orang di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan telah terinfeksi Chagas - tetapi mereka tidak tahu jika terinfeksi. Jika Tanpa perawatan, infeksi akan kekal dan dapat mengancam kehidupan.
Gejala: Gejala dari Chagas mungkin awalnya sangat ringan, dan beberapa kasus bahkan tidak ada gejala - yang mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak yang terinfeksi namun tidak menyadarinya. Ada dua fase penyakit: akut dan kronis. Kedua tahapan-gejala dapat hidup bebas atau mengancam. Akut pada tahap pertama selama beberapa minggu atau bulan setelah awal infeksi dan ditandai oleh demam, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, ruam, kehilangan nafsu makan, diare dan muntah-muntah. Tanda yang paling dikenal dari penyakit adalah pembengkakan pada kelopak mata, dimana serangga atau kotoran yang jatuh secara tidak sengaja digosok ke dalam mata.
Fase kronis bisa terjadi selama beberapa dasawarsa bahkan seumur hidup. Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin tahap kronis tidak menunjukkan gejala. Tetapi beberapa panderita mengalami komplikasi jantung atau usus.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat atau vaksin untuk mencegah Chagas. Untuk mencegah penyakit, yang terbaik adalah untuk untuk menyemprot spray penuh rumah dengan insektisida, menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan menggunakan jaring tempat tidur.
Dengue
What it is: demam berdarah adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue. penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan di bagian Afrika. Sekitar 50 juta kasus dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala: Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami sedikit tinggi demam, sakit kepala, sakit di belakang mata, otot dan sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: Tidak ada obat antivirus yang spesifik untuk dengue. Untuk memudahkan penderitanya, ahli merekomendasikan hydration dan penggunaan aspirin atau ibuprofen.
Chikungunya
ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi chikunguya ke manusia. Ini virus penyakit, umumnya ditemukan di wilayah tropis Afrika dan Asia, dan biasanya tidak fatal. Istilah "chikungunya" berarti "yang dibengkok" dalam bahasa Kimakonde Mozambik.
Gejala: Orang-orang dengan penyakit demam, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, nyeri otot, sakit sendi dan ruam.
Pengobatan dan pencegahan: perlakuan khusus untuk chikungunya tidak ada; sebagai gantinya, para ahli medis sering memperlhatikan gejala. Untuk mencegah penyakit, para ahli mendorong menggunakan pembasmi serangga, memakai pakaian pelindung dan tinggal di dalam wilayah-terlindung.
Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun, 350-500 juta kasus terjadi secara global, dan lebih dari satu juta orang meninggal dunia, kebanyakan dari mereka anak-anak muda di Afrika Selatan dari Gurun sahara.
Gejala: Setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, seseorang bisa mengalami demam, panas dingin dan flu seperti penyakit. Jika Tanpa pengobatan, penderita dapat menyebabkan komplikasi parah dan mati.
Pengobatan dan pencegahan: Obat anti malaria, insektisida dan ranjang yang ditutup jaring adalah senjata ampuh melawan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
BOOK.Online_penyakit&serangga. Blog spot. Kesehatan. Com
Http://Penyakit_akibatserangga.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar