Rabu, 11 Mei 2011

Makalah manusia dan Hakikatnya (Endha Blogspot)

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,diraba,dan dirasa,wujudnya konkrit,tettapi tidak abadi.Apabila manusia meninggal dunia,tubuh nya hancur dan lenyap.jiwa terdapat didalam tubuh,tidakdapat di lihat,diraba,dan sifatnya abstrak,tetapi abadi.Apabila manusia meninggal dunia,jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya,yaitu Tuhan Sang Pencipta.

Manusia dilengkapi oleh Penciptanya dengan akal,nurani,dan kehendak yang terdapat dalam jiwa.

1. Akal berfungsi sebagai alat berfikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan akal manusia menilai fakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang benar dan mana yang salah.

2. Nurani berfungsi sebagai alat merasa,menentukan hati,dan sumber kesenian.Dengan nurani manusia menilaifakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang indah dan baik,serta mana yang jelek dan buruk.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu manusia, kebutuhan, dan etika


1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui akan makna dari etika, mengetahui makna dari manusia, dan kebutuhannya


2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa manusia
b. Mengetahui apa maksud dari kebutuhan
c. Mengetahui apa itu etika atau moral

1.4 MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari



BAB II

PEMBAHASAN

A. MANUSIA MAHLUK BUDAYA

1. Hakikat Manusia

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,diraba,dan dirasa,wujudnya konkrit,tettapi tidak abadi.Apabila manusia meninggal dunia,tubuh nya hancur dan lenyap.jiwa terdapat didalam tubuh,tidakdapat di lihat,diraba,dan sifatnya abstrak,tetapi abadi.Apabila manusia meninggal dunia,jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya,yaitu Tuhan Sang Pencipta.

Manusia dilengkapi oleh Penciptanya dengan akal,nurani,dan kehendak yang terdapat dalam jiwa.

1. Akal berfungsi sebagai alat berfikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan akal manusia menilai fakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang benar dan mana yang salah.

2. Nurani berfungsi sebagai alat merasa,menentukan hati,dan sumber kesenian.Dengan nurani manusia menilaifakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang indah dan baik,serta mana yang jelek dan buruk.

3 .Kehendak berfungsi sebagai alat memutus,menetukan kebutuhan,dan sumber kegunaan.Dengan kehendak manusia menilai fakta,peristiwa,atau lingkungan mana yang dikehendaki atau dibutuhkan karena tidak berguna.Fakta,peristiwa,atau lingkungan yang berguna adalah yang benar dan baik.Sehingga di putuskan diterima,Sedangkan yang salah dan buruk ditolak oleh kehendak karena tidak berguna atau tidak bermanfaat.

2. Daya Indera dan Daya Rasa

Sebagai mahluk sempurna ciptaan Tuhan,manusia dibekali dengan daya indera dan daya rasa.Daya indera diperolah melalui pancaindera yang terdiri dari :

  • mata untuk melihat
  • telinga untuk mendengar
  • lidah untuk mengecap
  • hidung untuk mencium bau,dan
  • .kulit untuk merasa (sentuhan)

Panca indera tersebut menghubungkan diri manusia dengan lingkungan sekitarnya atau dunia luar.Dengan pamcaindera manusia menikmati keindahan,kesenangan,kebahagiaan.Melalui pancaindera manusia mengenal sesuatu yang ada di lingkungannya.Mengenai daya rasa,terdapat 2 perasaan yaitu : perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera,sedangkan persaan rohaniadalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,Perasaan rohani ada 6 macam yaitu :

1. perasaan intelektual

perasaan yang berkenan dengan pengetahuan.seseorang merasa senang atau puas apabila dia dapat mengetahui sesuatu,begitu pun sebaliknya

2. perasaan astetis

perasaan yang berkenan dengan kebaikan.Seseorang merasa senag apabila dia meliha atau mendegar sesuatu yang indah,begitu pun sebaliknya

3. perasaan etis

perasaan yang berkenan dengan kebaikan.Seseorang merasa senang apabila mengalami sesuatu yang baik.sebaliknya perasaan benci apabila mengalami sesuatu yang bruk

4. perasaan diri

perasaan yang berkenan dengan harga diri karena ada kelebihan dari orang lain,Apabila seseorang memiliki kelibihan pada dirinya dia merasa tinggi,bangga,angkuh,atau sombong.begitu pun sebaliknya.

5. Perasaan sosial

Perasaan yangberkenan dengan kelompok atau korup atau kehidupoan masyarakat,ikutu merasakan kehidupan orang lain.Jika orang lain berhasil,dia ikut senang.Jika orang gagal ataupun ditimpa musibah,dia ikut sedih

6. Perasaan religius

Perasaan yang berkenan dengan agama atau kepercayaan.Seseorang merasa tentram jiwanya apabila dia takwa kepadatuhan,yaitumematuhi perintah-Nya dan menjauhi laragan-Nya.

3. Teori Eksistensialisme

Teori ini memandang manusia itu secara konkret seperti yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.Eksistensi manusia dalam konteks kehidupan konkret adalah mahluk alamiah yang terkait dengan lingkungan (ekologi),memiliki sifat-sofat alamiah,dan tunduk pada hukum alamiah pula.

Kierkegaard menyatakan bahwa hidup manusia mempunyai 3 (tiga) taraf,yaitu : estetis, etis, dan religius.Pada taraf estetis,manusia mampu menangkap dunia lingkungan sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkanya kembali dalam karya lukisan,tarian, dan nyayian yang indah.Pada taraf religius, manusia menghayati pertemuannya dengan tuhan sang pencipta.Semakin dekat seseorang dengan tuhan ,semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan, dan semakin jauh dia dibebaskan dari rasa kekhawatiran.manusia menurut teori Eksistensialisme dari Sorekierkegaard adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja keras dan mencipta.

B. KEBUTUHAN MANUSIA

Apabila manusia mengadakan hubungan dengan manusia lain,ini berarti bukan hanya sebagai mahluk budaya,melainkan juga sebagai mahluk sosial (zoon politicin).Kebutuhan manusia pada dasarnya meliputi (tiga) jenis kebutuhan berikut ini

1. Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan material yang berguna bagi pengembangan raga,kelangsungan hidup dan untuk bertahan hidup.Kebutuhan jasmani disebut juga kebutuhan fisik (phisical needs).Kebutuhan jasmani atau fisik terdiri dari 4 (empat) jenis:

  1. pangan,yaitu makanan dan minuman untuk mengatasi rasa lapar dan haus
  2. sandang,yaitu pakaian yang menutupi badan untuk mengatasi rasa dingin dan panas serta gigitan hewa
  3. rumah,yaitu tempat tinggal dan berlindung bagi keluarga selama hidupnya
  4. olahraga,yaitu kegiatan untuk memelihara kesehatan badan

2. Kebutuhan Rohani

Kebutuhan imateriel yang berguna bagi pengembangan jiwa,intelektual,kesenian,dan ketakwaan kepada Tuhan.Kebutuhan rohani dusebut juga kebutuhan kejiwaan (psychological needs).Kebutuhan ini terdiri dari:

  • Pendidikan dan pelatihan,yaitu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berfikir (intelektual) dan berbuat,serta kematangan jiwa guna mengatasi keterbelakangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Hiburan,yaitu upaya untuk menikmati keindahan guna mengatasi kebosanan,kejenuhan,dan membangkitkan gairah hidup.

  • Kesenian,yaitu upaya untuk mengembangkan dan mengunkapkan rasa seni guna memelihara keindahan dan kehalusan jiwa.
  • Keagamaan,yaitu kepatuhan untuk mengerjakan perintah dan menjauhi laragan Tuhan,guna memelihara ketakwaan,selalu ingat dan dekat kepada Tuhan.

3. Kebutuhan Biologis

Kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi. Kebutuhan ini merupakan penyalur gairah seksual melalui hubungan pergaulan antara pria dan wanita guna memelihara kelangsungan hidup yag turun menurun. Kebutuhan biologis merupakan titik awal dari perkembangan umat manusia di muka bumi. Kebutuhan ini disebut juga kebutuhan seksual (sexual need

4. Pemenuhan Kebutuhan

Apabila ketiga kebutuhan dapat dipenuhi melalui masyarakat, berlakulah asas bahwa “manusia adalah mahluk sosial”.Sebagai mahluk sosial,manusia saling tolong menolong satu sama lain,saling bergantung satu sama lain,manusia individu harus berintraksi dengan manusia individu anggota sesama kelompok masyarakat atau kelompok masyarakat yang lain.Untuk itu manusia harus mempunyai kemampuan menjalin hubungan manusiawi dengan sesama anggota masyarakat berdasarkan norma dan etika yang telah disepakati bersama. Mnusia adalah mahluk budaya,yang mengandung makna bahwa kebudayaan merupakan dimensi dalam hidup dan tingkah laku manusia. Wujud demensi tersebut, antara lain adalahkemauan dan kemampuan bekerja keras dari taraf proaktif,kreatif,hingga produktif yang berguna bagi diri sendiridan masyarakat serta lingkungan nya.

Sebagai mahluk budaya, manusia itulah yang berkhendak untuk bertingkah laku dan berbuat etis terhadap sesama manusia dalam hidup bermasyarakat serta menyelamatkan etis terhadap sesama manusia dalam hidup bermasyarakat serta menyelamatkan lingkungannya.

C. ETIKA MORAL

1.Konsep Etika

Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethos artinya adat kebiasaan, akhlak yang baik, bentuk jamaknya etha .dari bentuk jamak ini dibentuk istilah bahasa inggris Ethics yang kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi Etika, yaitu ilmu tentang kebiasaan yang baik, sebaliknya ada pula orang yng terbniasa berbuat buruk atau jahat.

  1. Kebiasaan berbuat baik dan berbuat buruk

Kebiasaan berbuat baik artinya, terbiasa berbuat yang menyenangkan serta bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain, disebut etis. Contoh perbuatan baik (etis),antara lain :

  • menata lingkungan yang sehat
  • mencegah dan membasmi peredaran narkoba
  • menolong orang yang terkena musibah ,dan
  • menyantuni anak yatim dan yatim piatu.

Kebiasaan berbuat buruk, artinya terbiasa berbuat tidak bermanfaat, merugikan diri sendiri dan semua orang, di sebut tidak etis. Contoh perbuatan buruk (tidak etis) yang merugikan.

  • memprovokasi orang untuk berbuat jahat atau onar
  • melakukan pungutan liar (pungil), judi, minuman keras, ataupun perbuatan maksiat
  • membakar bangunan milik orang lain atau milik negara (instansi pemerintah),dan
  • membegal motor orang lain dan menganiaya pemiliknya.

  1. Sistem nilai budaya sebagai acuan perilaku

Etika adalah nilai-nilai berupa norma-norma yang menjadi pedoman hidup bagi seseorang atau kelompok orang dalam berprilaku atau berbuat. Etika dalam arti ini di sebut “ sistem nilai budaya “

Sitem nilai selalu mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu :

1. Norma moral, sebagai acuan perilaku, jenisnya adalah peraturan, pembeirtahuan, petunjuk, arahan, dan simbol

2. Keberlakuan norma moral, hasilnya perbuatan baik, benar, dan bermanfaat, contahnya berkendaraan di jalan sebelah kiri, bekerja keras produktif, atau membersikan lingkungan tempat tinggal

3. Nilai-nilai sebagai prudok perbuatan berdasarkan norma moral,contahnya ketertiban, kesejahteraan, kesehatan, dan penghargaan.

yang berbuat itu tokoh , pemimpin, atau fungsionaris masyarakat, sehingga menjadi terbiasa dan membudaya, yang di sebut budaya masyarakat.

c. Kumpulan asas atau nilai moral (akhlak)

Etika dalam arti ini merupakan kumpulan asas atau nilai moral (akhlak),yang mengambarkan perilaku baik, benar, dan bermanfaat. Kode Etik berisi gambaran perilaku bagaimana seharusnya seoarang profesional berbuat atau tidak berbuat ( how should do or not do) yang bermanfaat bagi semua orang. Contoh isi kode Etik.

1. Seorang dokter seharusnya mengutamakan pelayanan pasien dengan baik, teliti, hati-hati, dan menyenangkan dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai dokter.

2. Seorang konsultan hukum seharusnya mengutamakan pelayanan klien dengan baik , teliti, hati-hati-, dan menyenangkan serta bertanggung jawab sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai ahli hukum

3. Seorang guru / dosen seharusnya mengutamakan tugas mengajar dengan baik, objektif, teliti, up to date, menyenangkan anak didik , serat bertanggung jawab dalam proses pembelajaran sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai guru / dosen.

2.Konsep Moral

Moral berasal dari bahasa latin mos, bentuk jamaknya mores, bahasa Inggrisnya moral , diserap kedalam bahasa Indonesia tanpa perubahan, yang juga bearti kebiasaan berbuat baik,sebagai lawan dari kebiasaan berbuat buruk. Jadi, sebenarnya sama dengan arti etik (susila). Oleh karena itu, Moral adalahkebiasaan berbuat baik (akhlak baik) disebut perbuatan moral (susila), sedangkan kebiasaan berbuat buruk (akhlak buruk) disebut perbuatan amoral (asusila). Nilai moral adalah nilai atau hasil perbuatan yang baik, sedangkan norma moral adalah norma yang berisi cara bagaimana berbuat baik. Bermoral artinya mempumyaikebiasaan berbuat baik atau terbiasa berbuat baik, sedangkan tidak bermoral artinya kebiasaan atau terbiasa berbuat buruk, jahat, atau merugikan orang lain.

Moral bersifat kodratif, artinya sejak diciptakan Tuhan manusia sudah dibekali dengan sifat-sifat baik, jujur, dan adil. Moral bersifat asai, yaitu sifat yang diturunkan Tuhan kepada manusia agar selalu berbuat baik, jujur, adil, dan itu adalah benar serta bermanfaat bagi pelaku sendiri dan juga bagi orang lain (masyarakat tempat dia hidup). Contohnya, seseorang menemukan dompet berisi uang dan kartu-kartu penting milik orang lain jatuh di jalan, kemudian dompet tersebut diantarkanke alamatnya dalam keadaan lengkap.

Manusia amoral yang sudah terbiasa berbuat jahat atau buruk yang merugikan orang lain, biasanya dibenci oleh nasyarakat lingkungannya. Jika manusia amoral menjadi pemimpin atau penguasa, kepemimpinannya cenderung bersifat tertutup, memaksakan kehendak, dan sewenang-wenang, yang justru bertentagan dengan kehendak masyarakat yang mengingikan keterbukaan, kebersamaan, dialogis, dan demokratis.

3. Etika atau Moral Kodrat Budaya

Sifat Etika / Moral dari Tuhan Sang Pencipta diwujudkan pula oleh manusia terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Dalam hubungan antara sesama manusia, Individu adalah : sebab dan sikap / perbuatan etis / moral terhadap orang lain adalah akibat. Dengan kata lain, manusia etis / bermoral perbuatanya juga etis/bermoral, sedangkan manusia amoral perbuatanya juga amoral.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikemukakan 2 ( dua) jenis sumber Etika/Moral .Kedua jenis sumber Etika/Moral tersebut adalah :

a. Tuhan Sang Pencipta

Yang menurunkan Etika/Moral kepada manusia mahluk budaya ciptaan-Nya. Etika/Moral yang bersumber dari tuhan sang pencipta disebut Etika/Moral

b.Manusia ( masyarakat)

Yang menurunkan Etika / Moral kepada kelompoknya dalam bentuk kesepakatan (produk budaya) yang dipatuhi oleh semua individu anggota kelompoknya (masyarakat) .Etika / Moral yang bersumber dari manusia disebut Etika / Moral budaya.

Etika atau Moral adalah kebiasaan berperilaku atau berbuat baik, dan benar, bermanfaat bagi semua orang karena kodrat manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna.

Kodrat bersifat asai dan berlaku umum (universal). All human are created equal by god (Creator) .Contoh Etika / Moral kodrat antara lain adalah :

1. berkata jujur dan berbuat adil

2. menghargai hak orang lain

3. menghormati orang tua, guru, dan atasan

4. membela kebenaran dan keadilan

5. menyatuni anak yatim dan yatim piatu, serta

6. memenuhi kewajiban dan memperoleh hak.

Etika /Moral budaya adalah kebiasaan berbuat baik, benar, dan bermanfaat bagi semua orang karena kesepakatan bersama antara sesama anggota masyarakat pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Jadi etika / moral budaya berlaku menurut waktu dan tempat (sifatnya lokal) ,tidak berlaku umum (universal) .Contahnya

  • upacara kelahiran, perkawinan, dan kematian menurut aday setempat
  • busana dan perangkat adat setempat
  • kawin lari (elopement) menuru adat setempat
  • etika orang jawa, minangkabau, dan lampung
  • subak pada masyarakat Bali, serta
  • perdamaian menurut adat setempat

4. Upaya Pembinaan dan Pemeliharaan Moral

Apa saja upaya yang dapat dilakukan agar dapat membina dan memelihara Moral manusia, sehingga terbiasa berprilaku dan berbuat baik, benar, dan bermanfaat,

Beberapa upaya tersebut,antara lain sebagai berikut :

  1. meningkatkan dan memantapkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. berkomunikasi dengan orang baik, berguna, dan beramal
  3. memperbanyak pengalaman menghadapi dan menyelesaikan masalah kehidupan
  4. selalu bersikap susila, sabar, dan tidak mudah putus asa
  5. utamakan mempergunakan pertimbangan akal sehat dan tidak emosional
  6. hindari perilaku perbuatan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
  7. perbanyak perbuatan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
  8. perlu saling menolong antara sesama karena manusia mempunyai keterbatasan
  9. silaturahim, saling memberi amanah dalam kebaikan dan kesabaran ; serta
  10. biasakan kerja leras yang produktif.

Upaya tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkala sehingga menjadi terbiasa dan dapat meningkatkan kualitas berfikir rasional yang sesuai dengan hati nurani, dan keterampilan.

D. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA

1. Etika Manusia dalam Berbudaya

Etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan baik buruk perbuatan manusia. Namun Etika memiliki makna yang bervariasi. Ada tiga jenis makna etika sebagai berikut :

  • Nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku
  • Kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud disini adalah kode etik)
  • Ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk.

Disini etika sama artinya dengan filsafat moral.

Etika sebagai nilai dan norma etik atau moaral berhubungan dengan makna etika yang pertama.Norma etik ditunjukan kepada umat manusia agar terbentuk kebaiakan akhlak pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan jahat. Membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya dirasakan juga sebagai bertentangan dengan (norma) kesusilaan dalam setiap hati nurani manusia.

Asal sumber norma etik adalah dari manusia sendiri yang bersifat otonom dan tidak ditunjukan kepada sikapn lahir, tetapi ditunjukan kepad sikap batin manusia. Batinya sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar norma kesusilaan dengan saksi. Tidak ada kekuasaan di luar dirinya yang memaksakan sanksi itu. Kalau terjadi pelanggaran norma etik, misalnya pencurian atau penipuan, maka akan timbullah dalam hati nurani si pelanggar itu rasa penyesalan, rasa malu, takut, dan merasa bersalah.

2. Estetika Manusia dalam Berbudaya

Estetika dapat dikatakan sebagai teroi tentang keindahan atau seni.Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek (tidak indah) .Nilai Estetika berarti nilai tentang keindhan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, sempit, dan estetik murni.

  • Secara luas ,keindahan mengandung kebaikan bahwa segala sesuatu yang baik termasuk yang abstrak maupaun nyata ang mengandung ide kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan keijakan yang indah.
  • Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi pengliatan (bentuk dan warna)
  • Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetikseseorang dalam hubungannya dengan segala hal sesuatu yang diresapinya melalui pengliatan ,pendengaran ,perabaan ,dan perasaan ,yang semuanya dapat menimbulkan persepsi (anggapan) indah.

A. Memanusiakan Manusia

Manusia tidak hanya sebatas menjadi homo, tetapi harus meningkatkan diri menjadi human. Manusia harus memiliki prinsip, nilai, dan rasa kemanusiaan yang melekat dalam dirinya. Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa menghargai dan menghormati harkat dan derajat manusia lainnya. Memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama, tidak menghardik, tidak bersifat kaar, tidak menyakiti, dan perilaku-perilaku buruk lainnya.

Sikap dan perilaku memanusiakan manusia didasarkan atas prinsip kemanusiaan yang disebut the mankind is one.Prinsip kemanusiaan tidak membedakan kita dalam memperlakukan orang lain atas dasar warna kulit, suku, agama, ras, asal, dan status sosial ekonomi. Apapun latar belakang nya, karena semua manusia adalah mahluk Tuhan yang sama harkat dan martabatnya.

Perilaku yang manusiawi atau memanusiakan manusia adalah sesuai dengan kodrat manusia. Sebaliknya, perilaku yang tidak manusiawi bertentangan dengan hakikat kodrat manusia.. Perilaku yang tidak manusiawi pasti akan mendatangkan kerusakan hidup manusia.

BAB III
PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,diraba,dan dirasa,wujudnya konkrit,tettapi tidak abadi.Apabila manusia meninggal dunia,tubuh nya hancur dan lenyap.jiwa terdapat didalam tubuh,tidakdapat di lihat,diraba,dan sifatnya abstrak,tetapi abadi.Apabila manusia meninggal dunia,jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya,yaitu Tuhan Sang Pencipta.


3.2 SARAN

a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam menjelaskan dan memahami apa itu manusia, kebutuhan, dan etika. Dan meningkatkan pengetahuan akan ilmu sosial budaya dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar