Rabu, 22 Juni 2011

Perilaku Organisasi By Endha Blog

PERILAKU ORGANISASI
1. Organisasi
Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi pada suatu basis yang relative bersinambung untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Orang-orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orang lain yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi adalah manajer (meskipun kadang-kadang mereka disebut administrator, terutama dalam organisasi nirlaba).

2. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
Perilaku organisasi (PO) adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana manusia berperan atau berperilaku atau bertindak di dalam organisasi (Davis&Newstrom, 1989).
Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada. Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.

3. Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
Elemen-elemen kunci dalam perilaku organisasi adalah:
a. Manusia.
Manusia membentuk sistem sosial yang bersifat internal dalam organisasi.
b. Struktur
Struktur organisasi menentukan hubungan formal manusia.
c. Teknologi.
Teknologi memberikan modal manusia dalam tugas-tugasnya.
d. Lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi.
Lingkungan merupakan faktor luar yang mempengaruhi organisasi, mempengaruhi sikap manusia, kondisi kerja, pesaing dan kekuatan
Menurut S.P.Robin dalam mempelajari perilaku manusia dalam organisasi terdapat tiga tingkatan analisis yaitu :
1. Tingkatan Individu
Karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
2. Tingkatan Kelompok
Dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
3. Tingkatan Organisasi
Faktor-faktor organisasi yang mempengaruhi perilaku individu dan kelompok.

4. Perilaku Individu dan kelompok dalam organisasi.
a. Individu.
Variabel Individu yang mempengaruhi Perilaku Organisasi
1. Variabel-Variabel Dependen
Yaitu faktor-faktor kunci yang ingin dijelaskan atau diperkirakan dan yang terpengaruh sejumlah factor lain (suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variabel bebas). Variabel-variabel dependen tersebut antara lain :
a) Produktivitas
Yaitu suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi keefektifan dan efisiensi.
b) Keabsenan (kemangkiran)
Yaitu gagal atau tidak melapor untuk bekerja
c) Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan)
Yaitu penarikan diri secara sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi
d) Kepuasan kerja
Yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.





2. Variabel-Variabel Independen
1. Karakteristik Biografis meliputi :
a. Usia
Dengan berjalannya waktu, ada suatu keyakinan yang meluas bahwa productivitas merosot dengan semakin tuanya seseorang, sering di andaikan keterampilan seorang individu terutama kecepatan, kecekatan, kekuatan dan koordinasi menurun dengan berjalannya waktu.
b. Jenis kelamin
Studi – studi psikologis telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya daripada wanita dalam memiliki pengharapan (ekspentasi) untuk sukses, tapi perbedaan ini kecil adanya.
c. Status perkawinan.
Riset yang consisten menunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka daripada rekan sekerjanya yang bujangan.
d. Masa kerja
Riset yang menghubungkan masa kerja dengan kemangkiran sangatlah Blak – blakkan. Secara konsisten studi – studi menunjukkan bahwa senioritas berkaitan negatif dengan kemangkiran. Memang, baik dalam seringnya absen maupun dalam total hari yang hilang pada saat bekerja, masa kerja merupakan variabel penjelas tunggal yang paling penting.
2. Kemampuan
Kemampuan mempengaruhi langsung tingkat kinerja dan kepuasan seorang karyawan lewat kesesuaian kemampuan pekerjaan.
3. Kepribadian
Suatu tinjauan ulang terhadap literatur kepribadian memberikan garis panduan umum yang dapat membimbing ke kinerja yang efektif. Karakteristik kepribadian menciptakan parameter untuk perilaku orang – orang. Karakteristik itu memberikan kepada kita kerangka untuk meramalkan perilaku.
4. Pembelajaran.
Setiap perubahan perilaku yang dapat diamati. Menurut defenisi, adalah bukti prima facie ( utama ) bahwa tidak terjadi proses pembelajaran. Tentu saja, apa yang ingin kita lakukan adalah memastikan apakah konsep – konsep belajar memberi kepada kita wawasan yang akan memungkinkan kita menjelaskan dan meramalkan perilaku.
b. Kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang – orang yang bergaul / berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam suatu periode waktu serta menganggap diri mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian satu tujuan bersama atau lebih. Kumpulan dari orang – orang yang saling tidak mengenal satu sama lain dalam suatu bus bukanlah suatu kelompok, namun jika kumpulan dari orang – orang yang tidak saling mengenal itu bergabung untuk beberapa hari dalam situasi dimana mereka harus bekerja sama agar dapat hidup dan tolong menolong, maka ikatan kelompok akan cepat berkembang.
a. Klasifikasi Kelompok
1. Kelompok Formal
Kelompok Formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal adalah suatu suatu sub unit organisasi resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Kelompok kerja, panitia, departemen kecil. Semuanya merupakan contoh kelompok formal. Dalam kelompok formal, tujuan, peraturan – peraturan, keanggotaan dan pemiihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi ini.
2. Kelompok Informal.
Kelompok informal juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok- kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Kelompok informal biasanya terbentuk bila orang – orang bekerja saling berdekatan satu sama lain atau sering bergaul dalam pekerjaannya.
b. Pengaruh Kelompok dalam organisasi
Kelompok dapat mempengaruhi perilaku anggotanya secara langsung dengan cara penekanan sosial. Perilaku penyesuaian pada norma – norma kelompok dikenal sebagai kepatuhan.
Kelompok juga dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan seseorang. Bila anggota kelompok seringali berkumpul dan mereka bergantung satu sama lain, maka mereka cenderung mengembangkan sikap dan keyakinan yang sama. Lebih – lebih bila seseorang merasa memiliki kelompok serta mengidentifikasikan diri dengannya cenderung menerima nilai – nilai serta norma – norma kelompok acuan tersebut. Dengan mempengaruhi sikap dan keyakinan anggotanya, kelompok secara tidak langsung mempengaruhi perilaku anggotanya karena perilaku seseorang cenderung konsisten dengan sikapnya jika tidak terdapat penekanan sosial yang kuat untuk bertindak lain. Jadi, kelompok mempunyai dua sumber pengaruh, yaitu pengaruh langsung dari penekanan sosial dan pengaruh tidak langsung dengan bujukan sikap.

5. Hasil yang diharapkan dalam perilaku organisasi
Dalam perilaku berorganisasi hasil yang diharapkan oleh individu dan kelompok adalah mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan membantu menentukan organisasi, serta memberikan arah dan menghindari kekacauan dalam organisasi.

6. Mengapa Kepala Ruangan perlu memahami perilaku Individu dan Kelompok.
Yang perlu kita ketahui terlebih dahulu ialah fungsi, peran, serta keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Manager atau kepala ruangan ialah :
a. Fungsi Manajemen
Menurut Fred Luthans dan pembantu-pembantunya bahwa manajer melakukan empat kegiatan manajerial :
1. Manajemen tradisional : mengambil keputusan, merencanakan, dan mengendalikan
2. Komunikasi : mempertukarkan informasi rutin dan memproses dokumen
3. Manajemen sumber daya manusia : memotivasi, mendisiplinkan, mengelola konflik, pengisian staf (staffing) dan melatih.
4. Membentuk jaringan : bersosialisasi, berpolitik, dan berinteraksi dengan orang-orang luar.



b. Keterampilan yang dimiliki manajemen.
1.Keterampilan teknis
Kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian spesialisasi.
2. Keterampilan manusiawi
Kemampuan bekerja sama dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik perorangan maupun dalam kelompok.
3. Keterampilan konseptual
Kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi rumit.

Manajer atau kepala ruangan disini menyelesaikan urusan dan pekerjaan melalui orang lain. Mereka mengambil keputusan, mangalokasikan sumber daya, dan mengarahkan kegiatan orang lain untuk mencapai tujuan. Manajer melakukan pekerjaan meraka dalam suatu organisasi.
Organisasi merupakan suatu unit (satuan) sosial yang di koordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan atau serangkaian tujuan bersama.
Orang yang mengawasi kegiatan orang lain dan bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi ini adalah manajer atau kepala ruangan di dalam ruang lingkup rumah sakit atau perkantoran.
Oleh karena sifat Individu seseorang berbeda – beda maka seorang manajer sangatlah perlu memahami perilaku individu dan kelompok di dalam organisasi yang di pimpinnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar