ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM-SISTEM PADA ANAK
            Kuncup  paru – paru (Lung buds) janin mula – mula terbentuk pada minggu ke 4  kehamilan. Perkembangan kuncup ( budding ) dan pembentukan cabang (  Branching ) membentuk batang uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan  cabang terus berlangsung sampai awal masa kanak – kanak, meskipun  percabangan tersebut kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus  berkembang menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus  alveolus, yang menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan  postnatal.
            Karena  sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut  menipis. Kapiler – kapiler paru menekan dinding sakus karena paru – paru  dipersiapkan untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, menjelang  akhir bulan ke 6 kehamilan. Selama minggu terakhir kehamilan, paru –  paru mengeluarkan surfaktan yang mencegah sakus alveolus kolaps selama  ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara gangguan – gangguan lain.  Saat lahir, paru – paru berisi cairan. Cairan ini dengan cepat dihalau  dan di absorbsi karena paru – paru terisi udara.
            Struktur  tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar.  Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk  elips seperti dada orang dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur  tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada  tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha besar ( Labored  breathing ). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan kartilago pada trakea  dan bronkus yang memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps.
            Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4. 
            Bayi  hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih  sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak  usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan  diagfragma atau pernapasan abdomen.volume oksigen yang di ekspirasi oleh  bayi dan anak – anak lebih besar daripada yang di ekspirasikan oleh  orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x jumlah alveoli  dibandingkan ketika lahir.
B. Sistem Kardiovaskuler
            Pada  tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara minggu  ke 2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan  menjadi organ yang mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada  minggu ke 3 kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan  oksigen dan nutrient yang disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin  di pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir  pirau ini mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun.  Tahanan pembuluh darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6  minggu. Tahanan pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan  pertama kehidupan bayi, dan kelainan jantung seperti defek sputum  ventrikel ( VSD ) mungkin tidak dapat di deteksi.
            Jantung  adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. Jantung  terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks.  Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang  lebih rendah dan pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi  jantung orang dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung  meningkat pada remaja karena pertumbuhan yang cepat.
            Pada  saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi  dengan kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding  ventrikel yang tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi  baru lahir. Tekanan sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai  mendekati tekanan sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembuluh  darah memanjang dan menebal dalam berespons terhadap tekanan yang  meningkat.
C. Sistem Integumen 
            Kulit,  yang mualai berkembang selama minggu ke 11 kehamilan, terdiri dari 3  lapisan ( Epidermis, Dermis dan jaringan subkutan ). Kulit mempunyai 4  fungsi utama : perlindungan terhadap cedera, termoregulasi,  impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin.
            Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari invasi bakteri. Pada  bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi  keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap  infeksi kulit daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa.  Selanjutnya, karena pelekatan yang longgar antara dermis dan epidermis,  kulit bayi dan anak – anak cenderung mudah melepuh.
D. Sistem Pendengaran
            Tiga  bagian telinga berkembang pada masa embrio dalam waktu yang bersamaan  dengan perkembangan organ – organ vital lainnya, oleh karena itu  deformitas pada telinga dapat memberikan petunjuk terhadap penyimpangan  organ lain dalam tubuh. Perkembangan telinga luar dimulai kira – kira  pada minggu ke lima kehamilan dan perkembangan telinga tengah sekitar  minggu ke 6. telinga terutama sekali rentan terhadap penyimpangan pada  minggu ke 9 kehamilan.
            Neonatus  mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah berespon terhadap  suara dengan nada yang tinggi. Adanya mucus pada tuba eustachius dapat  membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi segera  jelas setelah lahir. Verniks kaseosa pada saluran telinga luar dapat  menyulitakan visualisasi membrane timpani.
            Bayi yang lebih muda berespon terhadap kebisingan yang keras dengan refleks terkejut, berkedip, atau menghentikan gerakan. Bayi, yang berumur 6 bulan atau lebih mencoba mencari sumber suara.
E. Sistem Penglihatan
            Mata  mulai terbentuk pada 22 hari kehamilan, dan pada 8 minggu kehamilan  dianggap dalam bentuk yang lazim. Struktur dan bentuk mata terus  berkembang sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir  Mielinisasi serat – serat saraf sudah lengkap dan respon pupil dapat  diperoleh. Bayi baru lahir, bagaimanapun juga mempunyai penglihatan yang  terbatas. Neonatus mampu mengenali bentuk ibunya dan mengenali cahaya  dan gerakan, ditandai dengan refleks berkedip. Nistagmus yang tajam umum  terjadi. Kemampuan untuk mengikuti objek tidak berkembang sampai umur 4  minggu,  ketika bayi mampu mengikuti cahaya dan objek kegaris tengah. Pada umur 8  minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis tengah, walaupun  strabismus menjadi jelas.
            Strabismus  konvergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan, kemudian  menghilang. Otot – otot dianggap berfungsi dengan sempurna pada umur 1  tahun. Macula dan fovea sentralis secara structural mengalami  diferensiasi pada umur 4 bulan. Maturasi makula dicapai saat umur 6  tahun. Perbedaan warna ada antara umur 3 dan 5 bulan. Bayi normalnya  berpenglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada  rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan jauh. Seperti anak kecil,  bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan  pada bayi mempunyai rentang dari 20/300 sampai 20/50. iris biasanya  dianggap berwarna permanent saat umur 6 bulan, tetapi pada beberapa anak  tidak sampai 1 tahun. Lakrimasi mulai ada saat berumur 6 – 12 minggu.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar